Sabtu, 02 April 2011

Tuhan, Aku Bersyukur

The Green Hills Residence, Karangploso - Malang
               Syukur alhamdulilah pada detik ini, aku masih diberi kesempatan untuk duduk di depan komputer accounting, dengan sedikit tumpukan kerjaan yang sejak minggu kemarin belum kelar juga.Cuaca sedikit mendung di luar belum mampu meluruhkan semangatku untuk segera menyelesaikan laporan keuangan bulan Maret 2011 yang harus selesai esok pagi.
              Dengan segala tekanan pekerjaan yang makin hari makin besar, aku justru merasa tertantang. Tertantang untuk mengerjakan semuanya, mengerahkan semua skill yang kumiliki, dan menunjukkan inilah aku. Aku bukan Arisa 2 minggu yang lalu, yang dengan nyali pengecut melarikan diri dari tanggung jawab, dengan tidak masuk kerja selama berhari-hari.
                Well, ok. Aku akan mengaku. Dulu, aku memang sering merasa malas. Malas untuk berbuat apapun. Bahkan malas untuk sekedar bangun dan beranjak dari tempat tidur. Daripada membayangkan melakukan aktivitas seharian nanti seperti bekerja, meeting, dll, aku akan lebih suka untuk tidur, berselimut sampai ke dagu, dan melamunkan hal-hal indah jika aku sukses nanti. Sampai saat itu, aku belum sadar, bahwa yang aku lakukan justru merupakan sebuah langkah mundur. Bukannya semakin dekat dengan kesuksesan, namun malah menjauh. Kesuksesan bagi seorang Arisa hanya akan menjadi angan di atas tempat tidur saja. Tak lebih.
                    Sampai suatu ketika, aku tersadar oleh perkataan seorang teman. Saat aku mengeluhkan keadaanku padanya, ia bertanya "Apa ambisimu?"
                    Entahlah, sebuah pertanyaan sepele namun cukup membuatku merasa malu. Ambisi? Iya ya, apa ambisiku? Tiba-tiba terlintas banyak hal dalam otakku. Aku ingin sukses, ingin membahagiakan orang tuaku, adik-adikku, sekolah setinggi mungkin, mencari ilmu sebanyak-banyaknya, dan masih banyak hal lainnya.Terlalu banyak hal yang belum kuraih dalam hidupku. Padahal jika aku melihat keadaanku saat ini, seharusnya aku bisa merealisasikannya. Notabene aku sudah bekerja. Dengan gaji di atas UMR, sekali lagi seharusnya aku sudah bisa melakukan banyak hal-hal di atas tadi.
                    Namun apa? Aku terlalu banyak mengeluh. Aku belum sadar, bahwa di luar sana ada banyak orang yang menginginkan posisiku bekerja saat ini. Mereka Sarjana, sedangkan aku cuma lulusan SMA. Tidak semestinya aku menyia-nyiakan kesempatan ini.
                   Dan pada detik ini, aku berhasil menetapkan satu hal. Ketika ada yang bertanya lagi "Apa ambisimu?", aku sudah mempunyai jawaban, yaitu ambisiku adalah mensyukuri, dan memberikan yang terbaik atas segala yang kukerjakan saat ini... 

Tuhan, aku bersyukur....
Telah kau berikan aku pekerjaan terbaik di dunia, sebagai staff accounting Green Hills Residence dan Griya Intan Asri, sehingga aku mampu menikmati detik-detik yang kulewatkan di ruangan ini...dengan ridho-Mu...
Satu hal yang diperlukan dalam bekerja : cintailah pekerjaanmu, maka engkau akan mengerti betapa indahnya pekerjaan yang kau miliki...

Jumat, 01 April 2011

My New Blog = My New Hope

Hari ini, Jumat 1 April 2011.

Tepat pada hari ulang tahun kota Malang entah yang ke berapa, aku membuat blog ini. Blog tidak penting, penuh dengan noda-noda hitam, suram, dan tidak menarik. Haha.
Tapi sekali lagi, aku ingin berkarya. Lebih baik, lebih banyak, lebih berisi, lebih, lebih, dan lebih.

Blog yang kuberi nama arisaasari.blogspot.com kuharapkan mampu mewakili segala isi otakku, sehingga tidak harus menguap begitu saja ditelan waktu.
Terlalu banyak hal yang ingin kusampaikan, namun lagi-lagi terkendala tidak adanya media yang memadai. Media yang dimaksud di sini adalah something / someone yang bersedia menampung  segala uneg-uneg seorang Arisa Asari.
Gadis 23 tahun yang makin hari makin harus dipertanyakan tingkat kewarasannya ini masih berusaha mencari media yang paling pas untuk dijadikan tempat sampah. Sempat berganti-ganti blog, facebook, twitter, namun tetap saja. Makin tidak waras.

Semoga dengan dibuatnya blog ini, Arisa Asari mampu menemukan yang selama ini ia cari.
Sebuah ketenangan batin, karena segala yang dirasakannya dapat ia tuangkan dalam coretan-coretan hitam di blog ini.